Minggu, 12 Juni 2011

Kelinci Asli Indonesia

Yahhh....yah....
Tidak dapat dipungkiri kalau ternyata sebagian besar dari masyarakat indonesia lebih bangga dan seolah berlomba untuk memiliki lalu memamerkan barang-barang yang berasal dari luar negeri.

Termasuk kelinci..
Perlu disadari, bahwa keberlangsungan kelinci asli di Indonesia sudah semakin terancam, karena sebaian orang dan banyak sekali peternak yang lebih memilih kelinci Impor atau ras dibandingkan dengan kelinci asli Indonesia.

Ya..mungkin karena bentuk dari kelinci yang dulunya pernah dibawa oleh para pedagang dari luar negeri ke Indonesia ini memiliki bentuk dan variasi yang lebih beragam. Tak apalah, ini kan hanya soal selera...

Nah untuk mengenal kelinci asli Indonesia, ini ada kelinci Indonesia yang masih dibudidayakan, tapi ada juga yang sudah entah kemana, bahkan banyak yang tidak mengetahui keberadaan mereka sebelumnya.




Kelinci Jawa (Lepus negricollis)
Dari namanya saja kita sudah bisa tahu kalau kelinci ini terdapat di pulau jawa, dan memang benar kelinci jenis ini masih bisa kita dapatkan di hutan-hutan di pulau jawa. Kelinci ini memiliki bobot yang bisa mencapai 4kg, oleh karena itu kelinci jenis ini dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya atau dengan kata lain dikonsumsi.
Untuk jenis asli dari kelinci jawa, sebenarnya mereka tidak memiki variasi warna yang banyak seperti kelinci hias, untuk yang asli biasanya haya satu warna saja seperti pada gambar hanya berwarna kuning, ada juga yang abu-abu, juga hitam keabu-abuan. Jika kita menemukan kelinci pedaging dengan variasi warna atau kata lain tidak satu warna, itu merupakan perwujudan dari persilangan sehingga gen dalam tubuh kelinci bercampur dan menghasikan variasi warna.
Kelinci ini memiki nafsu makan yang terbilang banyak, tidak seperti kelinci hias yang porsi makannya tidak sebanyak kelinci jenis ini.
Bulunya tidak panjang, telinganya lebar dan bobot tubuhnya bisa mencapai 4kg (rata-rata). Untuk para peternak kelinci yang berminat untuk memelihara kelinci ini, dan menginginkan hasil maksimal namun opimal sebaiknya para peternak kelinci pedaging ini menggunakan ampas tahu yang diperas agar bobot kelinci ini menjadi maksimal, tapi ingat pemberian makan berlebih juga tidak akan membuat kelinci anda menjadi sehat dan gemuk melaikan kelinci anda dapat menderita penyakit obesitas, jika kelinci terkena penyakit obesitas maka akan mempengaruhi reproduksinya, kelinci akan lebih sulit untuk bereproduksi, jika hal ini terjadi maka penanggulangannya dengan membiarkan kelinci berlari-lari diluar kandang.
Penggunaan pakan rumput dianjurkan namun tidak diharuskan, walaupun memang dihabitat aslinya kelinci merupakan hewan herbivora yang makan rumput-rumputan tapi lebih baik jika untuk diternakan kita menggunakan pakan yang akan mengoptimalkan pertumbuhan kelinci sehingga mendatangkan keuntungan maksimal untuk kita sebagai peternak.

Kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel)
Dan lagi-lagi kita dapat dengan mudah mengetahui dimana kelinci ini berada, bukan di Papua kawan tapi di Sumatera lebih tepatnya di pegunungan pulau Sumatera. Kelinci ini merupakan satu-satunya kelinci ras asli yang dimiliki Indonesia.
Namun sangatlah miris, karena habitat kelinci ini sudah semakin berkurang dan jumlah kelinci jenis ini pun sudah semakin jarang ditemukan, padahal jika kita membudidayakan kelinci ras asli Indonesia pasti Indonesia akan memiliki icon tersendiri, dan bila diperkenalkan ke bangsa luar maka kita pun dapat berbangga hati karena memiliki kelinci ras asli dan mungkin saja dapat menggeser popularitas kelinci anggora yang merupakan ras negara lain.


Keberadaan mereka kini sudah semakin tersisihkan...Apa lagi kelinci Sumatra yang habitatnya di sepanjang bukit tinggi ini, sudah entah kemana, padahal bentuk dan variasi warnanya lebih bagus dibanding dengan kelinci jenis ND.
Bagaimana pun, kita harus tetap bisa menghargai apa yang telah dititipkan Tuhan untuk kita, apapun bentuknya..
Sebelum semua terlambat dan hanya penyesalan yang kita dapat dikemudian hari....


1 komentar: